LRT Jabodebek Usul Perpanjangan Diskon Tarif

BERITA TERBARU HARI INI – LRT Jabodebek Usul Perpanjangan Diskon Tarif. Diskon tarif LRT Jabodebek akan segera berakhir pada akhir Maret 2024. Namun, pihak manajemen LRT Jabodebek berharap pengenaan promo tarif tersebut bisa diperpanjang lagi.

Manager Public Relation LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono mengatakan, pihaknya saat ini tengah menjalin komunikasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), agar diskon tarif tersebut bisa dilanjutkan pada April 2024.

Ada potensi, kami mau lakukan komunikasi dengan Kementerian (Perhubungan), mereka kan regulator ya. Penentuan tarif berapa ya mereka, kami lakukan komunikasi,” ujar dia di Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Menurut dia, perpanjangan diskon harga tersebut diperlukan untuk lebih menarik minat masyarakat menggunakan moda transportasi massal baru itu.

“Kami harap (diperpanjang) karena belum capai target, kami harap masih diperpanjang,” ungkap dia seraya mengulang.

Kendati begitu, LRT Jabodebek ke depan, usul agar skema tarif bisa dinaikan, dari Rp 3.000 per 1 km menjadi Rp 5.000. Namun kembali, putusan tersebut berada di bawah Kementerian Perhubungan selaku regulator.

“Kalau kami malah mengusulkan untuk di depannya yang dinaikkan, jadi dari Rp 3 ribu menjadi Rp 5 ribu. Terakhir kementerian memutuskan begitu, ya kembali lagi ke kementerian yang memutuskan itu,” tuturnya.

Untuk diketahui, skema tarif LRT Jabodebek saat ini dibagi dua. Pada saat peak hour pukul 06.00-08.59 WIB dan 16.00-19.59 WIB), serta off peak hour dari awal jam operasi 05.59-09.00 WIB dan (15.59 WIB-20.00 WIB).

Berikut perhitungan tarifnya:

Hari kerja (Senin-Jumat)

  • Tarif Terdekat: Rp 3.000
  • Tarif Terjauh (Peak Hour): Rp 20.000
  • Tarif Terjauh (Off Peak Hour): Rp 10.000

 

Weekend (Sabtu-Minggu) dan Hari Libur Nasional

  • Tarif Terdekat: Rp 3.000
  • Tarif Terjauh: Rp 10.000

KAI Tawarkan Hak Nama Stasiun LRT Jabodebek

Sebelumnya diberitakan, PT KAI (Persero) menawarkan hak penamaan atau naming rights untuk 17 stasiun dari total 18 stasiun LRT Jabodebek. Hak nama stasiun itu akan ditawarkan kepada sejumlah instansi maupun perusahaan.

“Untuk 17 stasiun, karena 18 itu 1 sudah ada yg berkontrak dengan kami, jadi untuk 17 stasiun itu akan kami tawaran hak penawaran stasiun kepada instansi ataupun perusahaan-perusahaan,” jelas Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono di Jakarta, Selasa (26/3/2024).

Mahendro menyampaikan, perusahaan yang mendapat naming rights nantinya akan mendapat hak nama untuk sebuah stasiun LRT Jabodebek. Informasi terkait itu juga akan ditampilkan pada seluruh media yang berada di bawah PT KAI (Persero).

“Jadi kayak kalau kita di Jakarta ini contohnya BNI City, kami ingin seperti itu. Lalu kalau Semarang kan ada Semarang Tawang,” kata Mahendro.

Ada Beberapa Penawaran

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *