Pep Guardiola mendekati ambisi luar biasa meraih gelar Liga Premier keempat secara beruntun. Namun, perjalanan menuju rekor ini tidaklah mudah, seperti yang diungkapkan oleh Guardiola saat ia merujuk pada sejarah beberapa tim hebat yang gagal mencapainya.
Guardiola tidak mengabaikan kerumitan dari misi ini. Ia mengacu pada kegagalan Liverpool di era 1980-an, diikuti dengan periode gemilang Manchester United di bawah kepemimpinan legendaris Sir Alex Ferguson pada 1990-an. Kemudian, dia menyoroti dominasi Chelsea di bawah kepemimpinan Roman Abramovich dan Jose Mourinho, serta periode kejayaan Arsenal di bawah Arsene Wenger. Bagi Guardiola, rekor ini bukan hanya prestasi, tetapi juga tantangan besar yang mengharuskan konsistensi dan ketahanan.
Di tengah ambisinya, Guardiola tetap waspada dengan tantangan yang muncul. Tottenham Hotspur yang tengah bersaing ketat menjadi sorotan. Namun, Guardiola menegaskan bahwa dia tidak menganggap enteng pertandingan melawan Tottenham. Dia menolak untuk berspekulasi bahwa Spurs akan mengalahkan City demi kepentingan rival mereka, Arsenal.
Tottenham Hotspur, dengan rekor tak terkalahkan di kandang mereka melawan Manchester City, menjadi latar belakang yang apik dalam pertempuran ambisi tim.
Tottenham telah menjadi batu sandungan bagi City, menutup pintu gawang mereka selama empat pertandingan kandang terakhir tanpa kebobolan satu gol pun. Meski dalam perlombaan untuk memastikan tiket ke kompetisi Eropa musim depan, cerita di belakang layar menjadi semakin menarik. Ada dugaan bahwa sebagian penggemar Tottenham lebih memilih kekalahan dari City demi merusak peluang rival sekota mereka, Arsenal, dalam meraih gelar.
Guardiola dengan tegas menyatakan keyakinannya bahwa Tottenham akan tampil dalam performa terbaik mereka. Dia menegaskan bahwa tuduhan yang menurunkan level mereka akan “menyinggung” Ange Postecoglou, dan mengingatkan bahwa setiap tim akan mempersiapkan pertandingan dengan serius.
“Saya memberikan saran saya, jangan menanyakan pertanyaan ini kepada Ange atau para pemain, mereka akan tersinggung. Saya tidak pernah membayangkan ada pemain atau manajer yang tidak mempersiapkan pertandingan untuk memenangkannya. Mungkin mereka punya peluang lolos ke Liga Champions,” tegas Guardiola.