BERITA TERBARU HARI INI – Walking Tour Kebangsaan Bareng Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Gratis tapi Kuotanya Terbatas. Memanfaatkan momentum perayaan HUT ke-79 RI, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti menggelar acara Walking Tour Kebangsaan. Agendanya berupa kegiatan jelajah tempat-tempat bersejarah di Kota Bogor dengan berjalan kaki.
Panitia acara berkolaborasi dengan Bogor Historical Walk untuk mengulas sejarah perjuangan masyarakat di Kota Hujan dalam mempertahankan kemerdekaan. Target utamanya adalah generasi muda yang ingin merasakan pengalaman unik dan menyenangkan lewat Walking Tour Kebangsaan.
Agenda tersebut akan dilaksanakan pada Minggu, 25 Agustus 2024, pukul 08.00–12.00 WIB. Program tersebut bisa diikuti secara gratis, tapi kuotanya dibatasi maksimal 30 peserta saja.
Ketua Tim Museum dan Galeri Indonesian Heritage Agency Zamrud Setya Negara menyatakan, penyelenggaraan kegiatan Walking Tour Kebangsaan spesial kemerdekaan merupakan salah satu bentuk upaya IHA dalam mewujudkan konsep reimajinasi museum, khususnya pilar reprogramming.
“Dengan menghadirkan program, serta kegiatan museum yang inspiratif, edukatif, dan rekreatif, kami berharap kegiatan ini dapat jadi sarana bagi masyarakat untuk merayakan kemerdekaan dengan cara berbeda, yaitu menelusuri sejarah penting bangsa kita di museum,” ucap Zamrud.
Penanggung Jawab Unit Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti, Linda Siagian menyebut kegiatan walking tour itu sebagai salah satu program unggulan mereka yang sangat diminati publik. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa generasi muda memiliki semangat mempelajari sejarah dan menjadikan kegiatan ini sebagai bagian dari kegiatan rekreasi.
Cara Ikut Walking Tour Kebangsaan
Linda berkata, “Kami berterima kasih pada pihak-pihak yang terlibat, khususnya komunitas penggemar sejarah BHW yang telah berkolaborasi bersama kami menyelenggarakan agenda Walking Tour Kebangsaan.”
Selama Walking Tour Kebangsaan, peserta tidak hanya akan diajak memahami perjuangan masyarakat Bogor dalam mempertahankan kemerdekaan, tapi mengenal lebih dalam tentang tokoh-tokoh lokal, seperti Kapten Muslihat dan Margonda, serta kisah pengibaran bendera merah putih pertama di Bogor. Kegiatan ini akan ditutup dengan penelusuran sejarah kepemimpinan presiden Indonesia pasca-kemerdekaan di Museum Kepresidenan RI Balai Kirti.
Pendaftaran Walking Tour Kebangsaan akan dibuka mulai Rabu, 21 Agustus 2024. Peserta diminta mendaftar melalui link https://bit.ly/WalkingTourKebangsaan. Selanjutnya, panitia akan mengabari peserta yang lolos lewat WhatsApp.
Mengutip laman resmi museumkepresidenan.id, Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti merupakan salah satu unit kerja di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Museum itu berlokasi di kawasan Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, dengan luas area 3.211,6 meter persegi.
Selayang Pandang Museum Kepresidenan RI Balai Kirti
Ide pendirian museum berasal dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012. Pembangunannya melibatkan beberapa kementerian, yaitu Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Balai Kirti terdiri dari dua kata, yakni balai yang bermakna sebagai tempat, wadah, atau ruangan, serta kirti yang berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti tindakan yang membawa kemasyuran. Dengan begitu, makna Balai Kirti adalah bangunan yang menampung berbagai benda bersejarah, peninggalan perjalanan sejarah kepemimpinan para Presiden RI.
Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti diresmikan pada 18 Oktober 2014 oleh SBY. Awalnya, Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti merupakan Unit Pelaksana Teknis Eselon II, namun dalam perjalanannya ditinjau kembali dan disesuaikan dengan beban kerjanya, sehingga jadi UPT Tingkat Eselon III a.
Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti berfungsi sebagai wahana rekreasi dan edukasi untuk memperoleh informasi dari sajian memorabilia, serta visual dari para Presiden Indonesia. Diharapkan pengunjung bisa menghayati, mengapresiasi, dan meneladani jejak langkah, serta prestasi yang telah dicapai masing-masing Presiden Republik Indonesia selama masa baktinya.