BERITA TERBARU HARI INI – Hendropriyono Puji Prabowo Cerdas, Pandai dan Hebat. Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono meyakinkan rakyat bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto bisa memimpin Indonesia dengan baik. Menurut Hendropriyono, Prabowo adalah orang cerdas dan pandai mengatur strategi.
Hendro lantas mengkritik orang-orang yang ragu dengan kepemimpinan Prabowo. Padahal, pelantikan presiden saja belum dimulai.
“Sampai menang sekali putaran itu kan berarti dia cerdas, pandai dalam olah pikir strategi. Kan belum jadi presiden, jadi presiden aja Oktober, kok ragu-ragu. Itu namanya kaum yang pecundang, belum apa-apa sudah kecil hati,” kata Hendropriyono di Epicentrum Kuningan, Jakarta, Jumat (17/5/2024).
Hendropriyono menilai, selama era reformasi belum ada calon presiden yang bisa menang pilpres dalam satu putaran kecuali Prabowo. Artinya, kata dia, Prabowo punya manuver yang jelas dan logistiknya tepat.
“Justru kita besar hati melihat, belum pernah loh selama reformasi kita pemilu baru Pak Prabowo yang menang sekali putaran. Berarti kan hebat. Ada manuver yang jelas, logistik dan keuangan yang tepat,” ucap Hendropriyono.
Dia sudah memperediksi Prabowo bakal menang mutlak satu putaran pada pilpres 2024. Dari sisi intelijen, Hendro melihat kemampuan Menteri Pertahanan itu sebagai subyek dalam menyusun strategi.
“Kalau intelijen melihatnya dari subyek. Subyeknya itu kita lihat bagaimana subyek bergerak, bagaimana kekuatan, bagaimana susunan, bagaimana gelar dan kemampuan,” ucap Hendropriyono.
“Itu adanya dulu di 02. Betul. 03, 01 enggak ada. Ada juga ada unity of command. Itu mutlak dalam bergerak. Yaitu kesatuan komando, satu komando. Capres itu sendiri. Itu sebabnya saya bilang menang satu putaran,” pungkasnya.
Hendropriyono soal Orang Toxic Dilarang Masuk Kabinet Prabowo
Hendropriyono ikut menanggapi terkait ucapan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan soal ‘orang toxic’. Menurutnya, orang toxic adalah pihak yang anti-kemapanan.
“Menurut saya, karena saya belum tanya ke Pak Luhut Panjaitan ya, tapi saya ngerti saya kenal sekali beliau. Jadi toxic ini adalah orang-orang yang menurut saya, orang-orang yang anti-kemapanan. Engggak suka barang yang mapan,” kata Hendropriyono.
Hendropriyono menilai, toxic yang dimasud Luhut adalah sesuatu yang beracun. Racun itu pun bakal membunuh dari dalam jika masuk dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Oh ya benar, toxic itu kan racun ya. Racun ini masuk dalam badan, kalau ikut dalam pemerintahan Prabowo Gibran, itu akan jadi racun di dalam yang membunuh dari dalam. Itu toxic,” ucap Hendropriyono.
“Orang yang kayak gitu yang toxic itu jangan diangkat-angkat dong. Jangan diposting, jangan diumbar-umbar,” tambahnya.
Ciri-ciri Orang Toxic
Hendropriyono juga mencontohkan orang toxic yang tidak menerapkan ajaran moral dari orang tua. Biasanya mereka berkata selalu kasar, memaki-maki hingga menyakiti orang lain.
Terlebih, di masa sekarang, dia melihat banyak anak muda yang punya kebiasaan memaki-maki. Contohnya, memaki-maki pejabat yang sedang bekerja.
“Tapi kalau sekarang kan jadi kayak gini, apa enggak kemakan ajaran dulunya. Sampai sekarang juga enggak ngerti etika. Ini sangat memprihatinkan. Dan inilah orang-orang toxic,” ujar Hendropriyono.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sepakat dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, agar kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tidak diisi oleh orang-orang toxic. Jokowi setuju dengan hal itu.
“Ya benar dong, benar,” kata Jokowi usai meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Depok, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).
Lebih lanjut, Jokowi tidak mau mengartikan lebih jauh arah perkaat Luhut.
“Ya ditanyakan kepada yang menyampaikan, tanya ke Pak Luhut,” ucapnya.
Luhut sebelumnya memberi pesan kepada Prabowo agar tidak sembarangan membawa orang ke dalam pemerintahan.
Pernyataan itu Luhut sampaikan saat bicara dalam acara Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth” di Jakarta, Jumat (3/5).
“Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita,” kata Luhut, mengutip Antara.
Adapun Luhut mengaku telah mendapat pelajaran selama menjadi bagian dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).